Minggu, 14 November 2010

faktor perilaku menyimpang

Faktor Perilaku menyimpang

Tindak kekerasan adalah perilaku menyimpang. Kekerasan secara fisik merupakan jenis penyimpangan yang mudah sekali terjadi. Penyimpangan ini bisa jadi berupa sebuah pukulan, tamparan, gigitan, melempar, dan aksi lainnya yang bisa menyebabkan luka fisik, meninggalkan bekas, dan menyebabkan rasa sakit yang sangat.

Kekerasan emosional bisa menjadi hal yang sulit dikenali, karena tidak ada tanda-tanda fisik. Kekerasan emosional terjadi saat berteriak dan marah yang berlebihan atau saat orang tua secara langsung mengkritik, mengecam, atau membuat takut anak atau remaja hingga menyebabkan rasa percaya diri dan penghargaan diri si anak rusak.

Kekerasan emosional ini dapat menimbulkan luka dan menyebabkan kerusakan seperti pada kekerasan fisik. Menelantarkan bisa jadi tipe kekerasan yang paling berat. Penelantaran muncul ketika seorang anak atau remaja tidak memiliki cukup makanan, tempat berlindung, pakaian, perawatan kesehatan, atau pengawasan. Penelantaran emosi terjadi saat orang tua tidak cukup menyediakan dukungan emosi atau sederhananya hanya sedikit meluangkan waktu bagi si anak. Tapi, penelantaran ini tidak termasuk orang tua yang tidak memenuhi keinginan si anak yang meminta komputer atau telepon seluler.

Kekerasan dalam rumah tangga dapat berdampak pada siapa saja. Ini bisa terjadi pada segala jenis keluarga. Terkadang orang tua saling menyimpang satu dengan lainnya dan menjadi hal yang sulit ketika dilakukan di depan anak. Beberapa orang tua melakukan kekerasan terhadap anak baik secara fisik maupun kata-kata kasar dengan dalih melatih disiplin.

Kekerasan tidak hanya terjadi di dalam rumah. Membuat kesal adalah sejenis tindakan kekerasan. Membuat kesal seseorang melalui intimidasi, pembedaan perlakuan, atau mempermalukan di depan orang banyak bisa disebut kekerasan, seperti halnya memukul orang lain. Orang yang membuat kesal orang lain sama saja melakukan kekerasan pada dirinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar